Selasa, 24 Maret 2009
Minggu, 22 Maret 2009
wajah wakil rakyat
sekarang dah masuk masa kampanye
para caleg berlomba mempromosikan diri mereka
dimana-mana kita lihat wajah-wajah para calon wakil rakyat
nempel di tiang, dinding, pohon, dll
saya mau kasih satu perbandingan
dengan kampanye di luar
di AS, namanya kampanye sangat meriah
poin plus pertama,,,
pemasangan atribut calon sangat tertib
tidak sembarangan
apalagi sampai melukai makhluk hidup seperti yg dilakukan caleg2 kita (yang katanya ramah lingkungan)
saya pernah menegur seseorang yang hendak memasang poster, dengan entengnya dijawab"lha mau dipasang dimana lagi, kalo ga dipasang disini ga bakal dilihat, nanti rakyat ga tau, dan ga akan milih beliau dong..."
nah, kalo para caleg tidak sayang dengan lingkungan, BAGAIMANA mereka bisa mengusahakan UU lingkungan hidup???
poin perbandingan kedua,,,
kampanye seorang obama LEBIH BANYAK menggunakan kata-kata, bukan foto
pasti tulisan yang gede adalah visi
CHANGE, WE CAN BELIEVE IN
CHANGE
CHANGE
CHANGE
kalo nggak, pol-polan juga OBAMA for PRESIDENT
kalo di indonesia...???
mana ada caleg mengedepankan visi mereka
biasanya yang dibesarkan adalah foto mereka
dan janji - janji
apa yang berbeda???
di amerika, cuma dengan tulisan OBAMA, McCAIN orang akan langsung tahu yang mana orangnya
karena mereka telah menunjukkan TRACK RECORD mereka
ato tarolah anggota congress
saya pernah salaman dengan Mrs. Judy BIGGERT, congresswoman dari distrik 13 IL
buat org new york pasti ga tau
tapi org dr hinsdale, naperville, dan kota2 di wilayah distrik 13 pasti mengenal baik beliau, karena disela-sela kegiatannya sebagai anggota kongres, beliau masih masih rutin minimal sebulan sekali mudik, untuk bertemu dengan masyarakat
jadi bisa dibayangkan kedekatannya dengan rakyat
bagaimana caleg-caleg kita?
Sabtu, 21 Maret 2009
antara ponari dan dokter
Ponari...bukan dokter tapi bisa ngobatin orang
ga punya apa2(wong keluarganya miskin) tapi punya batu yang nyembuhin orang
pasien rumah sakit pun pindah ke Jombang
Dokter...bukan Ponari tapi bisa ngobatin orang
ga punya batu tapi punya ilmu
kadang dengan menggunakan alasan bahwasanya ilmu susah dicari (dan mahal harganya), dokters memungut imbalan atas "jasa" yang telah diberikan (katanya,"guru, sang 'pahlawan tanpa tanda jasa' saja gajinya nae selangit...")
Efek Placebo bermain disini
kesembuhan bergantung kepada KEPERCAYAAN sang pasien
tak semua pasien ponari sembuh, bahkan ada yang meninggal
tak semua pasien dokter sembuh, bahkan ada yang meninggal
fenomena ponari membuat dokters kebakaran jenggot
(walau keberadaan dokter ga ngefek apa2 ke ponari)
dan keduanya sudah terjebak dalam satu keadaan
Komersialisasi kesehatan
...
antara dokter dan ponari
tampaknya lupa satu prinsip dasar
bahwa sehat sakit ada yang menciptakan
dan kesembuhan datang dari sang pencipta
…
Dan tiada kuasa yang lebih agung, selain kuasa Nya
…
Jika ingat akan satu prinsip dasar ini
Masihkan ponari sombong dengan kekuatannya?
Masihkan dokter sombong dengan kemampuannya?