Senin, 30 September 2013

Berkata Baik atau Diam

Rasulullah pernah menasehati umatnya untuk berkata baik atau diam.
Nasehat tersebut bukanlah nasehat sembarangan, karena mengandung pesan yang luar biasa dalam menjada stabilitas kehidupan manusia.

Kenapa kita tidak dianjurkan untuk berkata buruk? Bahkan Rasul sampai menyuruh umatnya untuk diam daripada berkata buruk.
ternyata semua itu ada hubungannya dengan pola pikir atau mindset manusia.

Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang dikaruniai akal pikiran, manusia mempunyai kewenangan untuk memprogram akal pikirannya yang nantinya digunakan sebagai dasar dalam melakukan tindakan. Orang yang tenang pikirannya akan mampu bertindak dengan cermat dan tepat dalam melangkah. Ketangan pikiran tersebut didapatkan dari input atau masukan pemikiran positif yang didapat dari sekitar. Artinya, semakin banyak input positif dari sekitar akan membuat pemikiran orang tersebut bermuatan positif pula.

Bagaimana bila input dari lingkungan sekitar bermuatan negatif ? Hal itu juga akan membentuk pikiran negatif dalam diri seseorang. Itulah kenapa kita tidak boleh berkata buruk, sekalipun itu dilakukan dalam rangka memberi motivasi kepada orang lain. Contohnya, orang tua atau guru yang mengatakan anaknya bodoh dengan harapan anak akan termotivasi menjadi pintar. Bukankah Rasulullah sendiri telah memerintahkan kita untuk berkata baik atau diam ? Sudah saatnya motivasi bernada negatif itu kita ganti dengan motivasi penyemangat yang bermuatan positif sehingga mencetak pemikiran - pemikiran yang positif juga.

Tidak ada komentar: